Mocoenergychallenge, JAKARTA – Qara’a, aplikasi pembelajaran Alquran berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI), melebarkan bisnisnya di Malaysia.
Seruan anak bangsa ini disebut-sebut menarik perhatian warga Malaysia.
BACA JUGA: Kompol Arman Asmara mendapat informasi Densus 88 yang beroperasi di Bima menangkap anggota Al Qaeda.
Salah satu pendiri Qara’a, Hajon Mahdi, mengatakan aplikasi miliknya telah menjadi salah satu aplikasi belajar Alquran terpopuler di Indonesia sejak diluncurkan pada akhir tahun 2018.
Ia mengklaim aplikasi tersebut telah menarik lebih dari 2 juta pengguna di Indonesia.
BACA JUGA: Ditemani Tyas Fatoni, Ketua TP PKK Tri Tito Karnavian mengunjungi Museum Al-Qur’an Al-Akbar
“Hal ini bertujuan untuk memperluas akses dan memberikan kesempatan kepada lebih banyak masyarakat untuk memperdalam ilmu Al-Qur’an dengan bantuan teknologi,” kata Hajon dalam keterangannya, Kamis (22/2).
Hajon mengatakan Qaraa diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia karena menghadirkan pendekatan inovatif dalam pembelajaran Alquran. Salah satu fitur utama yang menarik adalah penggunaan teknologi AI yang sudah terbukti valid.
BACA JUGA: Ada Pondok Pesantren yang Setiap Hari Memberikan Khutbah Al-Quran untuk Ganjar Menjadi Presiden RI.
“Hal ini memungkinkan pengguna untuk belajar lebih efektif dan efisien dengan mengadopsi metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu,” kata Hajon.
Selain teknologi AI, Qara’a memperkenalkan fitur “Sektor Ayat” yang memungkinkan pengguna melakukan talaqqi (mendengarkan dan mengoreksi bacaan Al-Quran secara langsung) melalui platform langsung melalui ‘ustaz.
Fitur ini menunjukkan komitmen Qara’a dalam memperkuat peran ustaz sebagai pembimbing dan validator hasil pembelajaran, sehingga proses pembelajaran Al-Qur’an lebih autentik dan bermakna.
“Kami sangat senang dengan respon positif yang diterima masyarakat Indonesia. Ekspansi ke Malaysia merupakan langkah alami berikutnya dalam visi kami untuk memberikan akses pembelajaran Al-Quran yang lebih mudah dan luas melalui teknologi inovatif ‘AI,” kata Hajon.
Dengan perluasan tersebut, Qara’a juga meningkatkan aksesibilitas dalam bahasa Melayu dan Inggris. Hal ini memungkinkan Qara’a menjangkau tidak hanya pengguna di Malaysia, tetapi juga di seluruh dunia.
“Terus memperkuat integrasi antara teknologi AI dan peran para ustaz pendamping, Qara’a tidak hanya menjadi aplikasi pembelajaran, tetapi juga wadah yang memperkaya pengalaman spiritual pengguna dalam memahami dan menghafal Al-Qur’an,” kata Hajon. .(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA… AMIN Diperlakukan tidak adil, ribuan pembaca Alquran mengetuk pintu surga